Ikhsan Modjo, Ekonom Universitas Airlangga.
"Gubernur Harus Bisa Bergerak Cepat"
Pasangan Soekarwo dan Syaifullah Yusuf akhirnya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang baru. Namun, siapa pun yang terpilih, masalah yang dihadapinya amat berat. Krisis ekonomi global, mau tidak mau, berdampak pada perekonomian Jawa Timur. Padahal, beragam masalah sudah lama melilit.
Angka pengangguran sudah mencapai 1,5 juta lebih. Salah satu penyebabnya ialah jumlah angkatan kerja baru yang tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan kerja. Demikian pula jumlah penduduk miskin sudah mencapai 7,3 juta atau 18,89 persen dari jumlah penduduk Jawa Timur.
Wartawan Tempo, Kukuh S. Wibowo, akhir pekan lalu mewawancarai Ikhsan Modjo. Ekonom dari Universitas Airlangga ini memberikan sejumlah pendapatnya tentang apa yang mesti dilakukan gubernur terpilih.
Berikut petikan wawancaranya.
Menurut Anda, apa yang harus segera dilakukan Gubernur Jawa Timur yang baru dalam membenahi ekonomi?
Krisis global sudah di depan mata. Sekarang dampaknya sudah kelihatan. Berdasarkan data Penelitian dan Pengembangan Departemen Tenaga Kerja Jawa Timur, sudah ada 90 ribu buruh industri tekstil dan agrobisnis yang telah menjadi korban pemutusan hubungan kerja. Saat ini, eksportir kita hanya mengerjakan order yang sudah dipesan 4-6 bulan yang lalu dan belum ada order baru. Padahal 40 persen hasil industri itu ekspor. Kalau hal ini tidak segera diantisipasi, imbasnya akan jelek. Gubernur harus bisa bergerak cepat.
Strategi apa yang mesti dilakukan gubernur terpilih dalam menghadapi krisis global?
Gubernur harus dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga yang selama ini masih rendah. Gubernur juga harus segera berkoordinasi dengan kabupaten dan kota agar ada kesamaan strategi menghadapi krisis. Salah satu caranya dengan merevisi berbagai aturan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang selama ini tidak sejalan. Sebenarnya, masih ada strategi lain, yakni pemotongan pajak. Tapi, saya tidak setuju karena yang diuntungkan hanya kalangan menengah atas. Ketika mereka memperoleh stimulus, pendapatannya disimpan sendiri.
Seberapa kuat daya tahan Jawa Timur menghadapi krisis global?
Tergantung masyarakat dan pelaku bisnisnya. Kalau keduanya selalu optimistis, saya yakin akan kuat menghadapi krisis global. Saya sudah ketemu para pelaku bisnis dari Asosiasi Pengusaha Indonesia serta Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur. Mereka umumnya tetap optimistis. Itu modal utama menghadapi krisis.
Bagaimana daya tahan usaha kecil dan menengah (UKM)?
Saya kira UKM sudah membuktikan diri pada krisis moneter pada 1997-1998. Namun, banyak UKM yang dulunya kecil, sekarang menjadi besar sehingga turut tergantung pada pertumbuhan ekspor. Di Pasuruan dulu ada pembuat komponen otomotif yang berhasil melewati krisis. Tapi, sekarang dia menjadi besar dan memasok kebutuhan salah satu industri mobil. Jika industri mobil itu tutup, dia akan ikut terimbas. Saya malah melihat usaha makanan dan minuman masih punya prospek eksis di tengah krisis. Teman saya di Malang memproduksi sari buah apel dan larisnya bukan main. Ceruk pasar di sektor ini masih besar.
Tapi kan daya beli masyarakat menurun?
Nah, itulah masalahnya. Untuk mendongkrak daya beli, khususnya bagi masyarakat yang tak punya pekerjaan, gubernur harus membuat jaring pengaman. Program ini sebenarnya sudah ada dari pusat sehingga gubernur tinggal menyinergikan. Masyarakat yang kehilangan pekerjaan diberi keterampilan bekerja agar tetap survive. Dananya sudah ada dari pusat melalui PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan pemerintah provinsi mempunyai dana keikutsertaan.
Sektor apa yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi krisis?
Ada tiga sektor, yaitu pasar, infrastruktur, dan energi. Infrastruktur yang saya maksudkan lebih pada bidang pertanian karena pemerintah provinsi harus menjamin lancarnya kebutuhan pokok masyarakat. Sebelum reformasi anggaran untuk membangun infrastruktur pertanian 5-10 persen dari PDRB (produk domestik regional bruto) Jawa Timur, tapi setelah reformasi, malah turun jadi 2,5 persen. Sekarang ini karena infrastrukturnya kurang bagus, harga hasil pertanian antara satu daerah dan daerah lain sering berbeda. Yang paling aneh harga cabai merah. Di Malang dan di Sidoarjo saja harganya tidak sama.
Bagaimana dengan pasar?
Perdagangan antardaerah harus ditingkatkan. Selama ini, saya melihat potensi pasar belum merata. Contohnya, daging dan telur unggas 80 persen diproduksi di Blitar. Perlu ada diversifikasi agar lebih merata. Sebab, bila di Blitar terjadi apa-apa, masyarakat se-Jatim tidak akan bisa menikmati telur atau daging unggas.
Dalam kondisi krisis, masih mampukah Jatim menarik minat investor?
Masih ada harapan meski jumlahnya berkurang. Sebab, berdasarkan data BKPM 2007, 37 persen investasi di Jatim datang dari Amerika. Bisa dibayangkan dampaknya karena pusat krisis ekonomi ini datang dari sana. Tapi, kita punya peluang menarik investor dari Asia, khususnya Cina. Bahkan, belakangan ini jumlah investasi dari Cina makin meningkat.
Rusaknya infrastruktur di Porong akibat semburan lumpur Lapindo apakah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
Saya hanya melihat kecenderungannya. Pada 2006, pertumbuhan kita menurun, kalah dari pertumbuhan secara nasional. Padahal, sebelumnya selalu meningkat. Nah, apakah itu karena pengaruh luapan lumpur atau bukan, saya belum berani memastikan karena tidak pernah melakukan penelitian hingga detail. Yang saya amati, lambat laun, pengusaha dapat menyesuaikan diri. Mereka tetap eksis. Meski demikian, pemerintah provinsi tetap harus secepatnya membangun jalan tol pengganti ruas Porong yang terputus agar arus perdagangan makin lancar.
BIODATA
Nama: Ikhsan Modjo
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 7 Oktober 1971
Pendidikan :
S 1 Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya 1995
S 2 UNSW Sidney, Australia 1997
S 3 Monash Melbourne, Australia 2007
Pekerjaan :
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga
Ekonom Institute for Development Economy and Finance (Indef)
Istri : Helda
Anak : Milsa dan Hani.
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/02/Berita_Utama_-_Jatim/krn.20090202.155477.id.html
"Gubernur Harus Bisa Bergerak Cepat"
Written By gusdurian on Senin, 02 Februari 2009 | 09.58
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar