BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Diplomasi Kesederhanaan

Diplomasi Kesederhanaan

Written By gusdurian on Rabu, 04 Februari 2009 | 12.03

Diplomasi Kesederhanaan
Hidup itu seperti air mengalir yang selalu bersikap sederhana. Bekerja secara cerdas, menikmati hidup, melakukan sesuatu dengan fun dan tanpa beban. Demikian prinsip Dian Triansyah Djani, yang beberapa waktu lalu dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Duta Besar perwakilan tetap Republik Indonesia pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan organisasi lainnya di Jenewa, Swiss.

Ditemui di kantornya di Departemen Luar Negeri, kawasan Pejambon, Jakarta, Senin lalu, dengan hangat Dian Triansyah Djani menuturkan rencana kerjanya. "Setiap penugasan, saya selalu berusaha melaksanakan sebaik mungkin. Tugas (adalah) amanah yang harus dilaksanakan dengan niat baik," ucap pria yang akrab disapa Dian.

Dian memaknai tugas diplomatnya sebagai profesi yang mengutamakan simplicity, smart, enjoy, happyv, fun, produktif, dan inovatif. "Unsur semua itu penting. Bekerja dengan smart dan happy akan melahirkan produktivitas penuh inovasi," ujarnya bersemangat.

Hari itu, dia menunjukkan fun room yang dirancang dengan suasana santai dan menghibur. Tersedia karaoke, sofa nyaman, beberapa poster lukisan, dan lainnya. "Saya rancang ruangan ini sebagai sumber inspirasi. Siapa pun yang bekerja di sini harus gembira. Memakai cara bekerja pintar akan melahirkan energi produktivitas tanpa batas."

Dian yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, termasuk tokoh kunci yang "membidani" draf ASEAN Charter. Beserta sembilan mitranya dari negara lain dalam Gugus Tugas Tingkat Tinggi (high level task force), ia menyusun draf piagam berdasarkan rekomendasi, di antaranya dari Kelompok Pakar.

Pria atletis berwajah tampan ini menyebut Piagam ASEAN sebagai satu tonggak pencapaian dalam kariernya yang lumayan panjang di dunia diplomasi. "Saya mengutamakan prinsip kerja sederhana, niat baik selalu memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam menjamin keikutsertaannya menjaga perdamaian dunia," ujar Dian taktis.

Dian pun tak sungkan selalu bersikap apa adanya. Dengan senyum mengembang, alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini memaparkan, "Begitu sederhananya, saya sering dibilang sangat Indonesia. Hal itu tercermin dari ke negara mana pun saya ditugaskan, selalu membawa DVD film-film Indonesia."

Dengan film nasional yang dibawanya, Dian sering menggelar nonton bareng bersama stafnya atau pejabat di negara setempat. "Saya sempat terpikir menyelenggarakan festival film ASEAN. Kini setiap tahun kita mencatat produksi film dalam jumlah besar. Saya amati antusias (mereka)atas film nasional bagus."

Lahir sebagai anak keempat dari lima bersaudara, Dian mereguk manis pahitnya kehidupan sebagai keluarga diplomat. Dia menikmati menemani ayahandanya ditugaskan ke berbagai negara. Baginya, anak diplomat harus tahan banting. Tidak ada sesuatu yang berlaku abadi. Baru punya teman senang sebentar, harus berpisah lantaran pindah tugas.

Dian ikut menjadi saksi kepiawaian diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik Kamboja. Saat itu dia masih junior yang ditugasi sebagai pencatat di Jakarta Informal Meeting I (JIM, tahun 1988). Ia bisa menyaksikan sebuah proses perdamaian dan peran Indonesia. "Bangga. Seperti perasaan yang tidak terlupakan saat saya berada di masa-masa genting tinggal di Kamboja dalam suasana perang," ucapnya.

Bagi Dian, hidup menjadi diplomat seperti air mengalir. Semua berawal pada 1986, lulus dari Universitas Indonesia ditawari program Deplu. "Cita-cita saya sederhana. Ingin mengabdi untuk bangsa," ujarnya. Ini bukan sok sentimental. "Profesi ini seperti perwujudan cita-cita masa kecil," ungkap penyuka gulai cumi pete bikinan mertua dan sate Padang.

"Mungkin di balik kesederhanaan saya, tersimpan energi kegembiraan atau sikap rada konyol. Yang penting landasannya selalu niat baik," ujarnya sambil terbahak mengingat peristiwa masa remajanya menjadi bintang iklan salah satu minuman dan obat jerawat. "Saat itu heboh. Saya yang dipandang serius dan macho, kok mau jadi model iklan. Untung iklan ditarik, tak jadi beredar. Saya pun selamat," ujarnya.HADRIANI P/ PURWANI D PRABANDARI

Dian Triansyah Djani

Tempat/tanggal lahir: Jakarta, 9 Juli 1962

Jabatan: Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN

Status: Menikah dengan Lista Damayanti Djani, memiliki satu anak

Pendidikan:

1976-1977: Sekolah Menengah Atas KBRI, Moskow
1977-1980: Sekolah Menengah Atas Negeri VI, Jakarta
1980-1986: Sarjana Ekonomi Studi Pembangunan/Perdagangan Internasional, FE UI
1990: Master of Arts. Graduate Programme in Economic Development (International Trade), Vanderbilt University, Amerika Serikat
Pelatihan:

1986: Sekolah Dinas Luar Negeri Sekretariat Departemen Luar Negeri PDK, Angkatan XII
1997: Caraka Madya Angkatan I
2003: Sesparlu XXVIII
Berbagai pelatihan organisasi internasional seperti PBB, European Commission, WTO, OECD, World Bank, UNCTAD, World Custom Organization (WCO), ITC, dan UNITAR
Riwayat Karier/Jabatan, di antaranya:

Oktober 2006-sekarang: Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN
Desember 2005-Oktober 2006: PLT. Dirjen Kerja Sama ASEAN
Januari 2004-Desember 2005: Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika pada Direktorat Jenderal ASPASAF Departemen Luar Negeri
1997-2001: Sekretaris I/Counsellor, Kepala Sub Bidang Ekonomi II, PTRI Jenewa
1994-1997: Kepala Seksi Kerja Sama Ekonomi Sub Regional, Direktorat Hubungan Ekonomi Antarnegara Berkembang
1991-1994: Sekretaris Ketiga/Sekretaris Kedua, Bidang Ekonomi I, PTRI New York
1985: Pegawai Deplu melalui Program Rekrutmen Langsung
Konferensi Internasional, di antaranya:

1992: Delegasi Executive Board UNDP/UNFPA ke Benin dan Burkina Faso
1993: Delegasi Republik Indonesia (Delri) Sidang IFCC Kelompok 77 di Panama
1995-1997: Delri KTT APEC di Bogor; sidang-sidang APEC di Jepang, Filipina, dan Kanada
1998-2002: Delri pada KTM WTO di Jenewa, Seattle dan Cancun
2005: Delri KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia
Januari 2006-sekarang: Ketua Delegasi ASEAN Standing Committee ASEAN - Indonesia;
2007: KTT ASEAN di Cebu, Filipina
2007-2008: KTT ASEAN di Singapura
2008: Ketua Delri/SOM pada Special ASEAN Ministerial Meeting Mengenai Bencana Nargis dan Ketua Delri High Level Task Force on the Drafting of the ASEAN Charter
Januari 2006-sekarang: Ketua Delegasi ASEAN Standing Committee/Director General ASEAN-Indonesia
2008: Ketua Delri 11th ASEAN+3 DGs Meeting, Ketua Delri ASEAN-United States of America, Ketua Delri 9th Meeting of the ASEAN Cina JCC, Delri pada World Economic Forum, Davos, Swiss
Lain-lain:

Penggagas WTO Forum Indonesia dan penyusun buku Sekilas WTO

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/04/Gaya_Hidup/krn.20090204.155720.id.html
Share this article :

0 komentar: