27 Jan (17 jam yang lalu)
Ghazi Hamad, Penasihat Senior Hamas:
Satu Mati, Seribu Darah Terbakar
Ghazi Hamad adalah intelektual Hamas yang lugas. Ia menyebut serangan Israel yang membabi-buta dan menewaskan ribuan warga sipil di Gaza sebagai serangan ”negara para binatang”. Ketika menjadi juru bicara Hamas pada 2005, ia terang-terangan menyebut Israel sebagai negara yang harus dihapus dari muka bumi.
Nama Hamad terkerek ketika memimpin Ar-Risala, mingguan berita Hamas, pada 2004. Saat itu ia juga menjabat Ketua Partai Keselamatan Islam. Lantaran kolom-kolomnya yang keras, Hamad pernah dipenjarakan oleh pemerintah Otoritas Palestina. Tapi lantaran itu pula ia diangkat sebagai juru bicara Hamas. Kini ia menjadi penasihat senior Hamas.
Doktor ilmu politik itu berpendapat pembangunan terowongan dan serangan roket Al-Qassam merupakan ekspresi warga Gaza yang sudah tak tahan diblokade Israel. ”Itu harus dilihat sebagai pembelaan diri. Jika blokade dibuka, tak akan ada terowongan dan roket,” ujarnya.
Berikut ini petikan wawancara singkat koresponden Tempo Akbar Pribadi Brahmana Aji dengan Ghazi Hamad di Rafah, Palestina.
Bagaimana kondisi tentara Hamas setelah gencatan senjata diberlakukan?
Hamas tetap bersiaga dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, baik kemungkinan buruk maupun kemungkinan baik.
Bila peperangan pecah lagi, apa Hamas masih memiliki kekuatan? Bukankah persenjataan Hamas sudah menipis?
Kami siap. Seperti yang sudah saya katakan, kami siap dengan segala kemungkinan. Masalah senjata tak terlalu menjadi persoalan bagi kami.
Bagaimana pendapat Anda tentang syahidnya Menteri Dalam Negeri Said Siyam?
Seorang dari kami yang syahid akan membakar seribu darah pejuang kami. Terlebih kali ini terjadi pada saudara kami, Said Siyam.
Strategi apa yang dirancang untuk menghadapi kembali serangan Israel?
Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi di lapangan.
Berapa orang Hamas yang mati syahid?
Saya tidak tahu persisnya, tapi memang ada beberapa.
Apa reaksi Hamas setelah Israel masih menembakkan meriam di pinggiran pantai sampai menelan korban jiwa?
Akan kita lihat sama-sama nanti (tersenyum).
Benarkah para pemimpin Hamas berlindung di sebuah daerah tersembunyi di bawah Kota Gaza?
(Hamad tersenyum dan menepuk punggung Tempo sambil bergegas pergi.)
Apa yang Anda harapkan dari muslim di seluruh dunia?
Doakan yang syahid, doakan pejuang-pejuang kami, doakan bahwa benar adanya kemenangan di tangan kami.
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/01/26/LU/mbm.20090126.LU129376.id.html
Satu Mati, Seribu Darah Terbakar
Written By gusdurian on Selasa, 27 Januari 2009 | 10.18
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar