BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Jumpa Pers Terakhir, Presiden Bush Emosional

Jumpa Pers Terakhir, Presiden Bush Emosional

Written By gusdurian on Minggu, 18 Januari 2009 | 11.37

KECEWA, Presiden AS George W Bush dengan perasaan emosional berbicara saat jumpa pers terakhir di Gedung Putih, kemarin.


WASHINGTON (SINDO) – Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush kemarin menggelar jumpa pers terakhirnya di Gedung Putih dengan perasaan yang penuh emosi mengingat kembali semua kebijakan yang telah diambilnya selama delapan tahun pemerintahannya.

Bush secara tidak langsung mengakui berbagai kesalahan, tapi dia lebih suka menyebutnya sebagai kekecewaan atas kebijakan yang salah. Penampilan Bush di depan para wartawan di Gedung Putih kemarin lain daripada biasanya.

Dia tampak santai dan terkadang bercanda dengan segala kesalahan dan kebijakan kontroversial yang pernah dilakukannya, termasuk serangan ke Irak dengan alasan keberadaan senjata pemusnah massal. ”Mengenai keputusan yang saya ambil untuk melindungi negara ini,saya tidak khawatir dengan popularitas saya,” ujar Bush.

Bush mengatakan serangannya ke Irak akan dinilai sendiri oleh para sejarawan. Namun, menurut Bush, kenyataannya aksi kekerasan semakin menurun belakangan ini dan kehidupan mulai normal kembali di Irak. Ditanya mengenai kesalahan di Irak, Bush kurang setuju dengan istilah kesalahan, tapi lebih sebagai kekecewaan, terutama dengan tidak ditemukannya senjata pemusnah massal di Irak.

Dia juga kecewa dengan penyiksaan tahanan di Abu Ghraib oleh militer AS dan berpidato di kapal induk dengan spanduk besar bertuliskan ”Mission Accomplished”yang sebenarnya misi tersebut belum berakhir.

Kamis (15/1) ini, Bush dijadwalkan akan menyampaikan pidato perpisahannya ke seluruh Amerika, merefleksi kembali delapan tahun masa pemerintahannya sekaligus menyambut kedatangan presiden terpilih Barack Obama yang akan dilantik 20 Januari mendatang.

Juru Bicara Gedung Putih Dana Perino kemarin mengatakan, Bush akan berpidato selama 10–15 menit di East Room,diikuti sejumlah hadirin dengan berbagai latar belakang. Perino mengatakan pidato perpisahan Bush itu untuk mempertahankan ritual yang juga dilakukan Presiden Jimmy Carter,Gerald Ford, Ronald Reagan,dan Bill Clinton.(*)

LAPORAN
IRAWAN NUGROHO
Washington DC


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/204527/38/
Share this article :

0 komentar: