SERANG RUMAH SAKIT, Warga Palestina mengamati gedung Rumah Sakit Al-Quds di Gaza City yang rusak terkena serangan rudal Israel sepanjang malam kemarin.
GAZA(SINDO) – Mesin-mesin perang Israel kemarin terus membombardir Gaza City dengan 40 serangan udara, melumpuhkan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan klinik. Agresi berdarah Israel di hari ke-21 kemarin telah menewaskan lebih 1.139 warga Palestina, termasuk 355 anak-anak serta melukai 5.130 orang.
Pemimpin Hamas Khaled Meshaal menegaskan penolakan pejuang Palestina atas syarat gencatan senjata yang ditawarkan Israel. Penolakan Hamas itu membuat Israel semakin gencar melancarkan agresi berdarah. ”Serangan udara Israel menghancurkan banyak terowongan dan sebuah masjid di kota utama Gaza,”kata militer Israel kemarin.
Beberapa jam sebelum fajar kemarin, tank-tank Israel ditarik dari wilayah tetangga Gaza City, Tal Al-Hawa, setelah mereka menghancurkan wilayah pemukiman penduduk dan meratakan sebuah rumah sakit. Sedikitnya 23 jenazah diambil dari puing-puing gedung di Tal Al-Hawa. Wilayah itu merupakan salah satu medan pertempuran paling sengit antara tentara Israel dan pejuang Hamas.
Kamis (15/1) lalu Menteri Dalam Negeri Hamas Said Siam tewas akibat serangan Israel. Said merupakan salah satu pemimpin paling senior Hamas yang tewas sejak Israel menggelar Operation Cast Lead mulai 27 Desember silam.
Pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Gaza, Tony Laurance, memperingatkan bahwa sistem medis di Gaza lumpuh dan warga Palestina menghadapi bencana kemanusiaan paling mengerikan jika agresi Israel terus berlangsung. ”Enam belas fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan klinik kesehatan telah dihancurkan sejak Israel menggelar agresi,”katanya.
Kemarin petugas kesehatan masih berada di puingpuing rumah sakit lima lantai Al-Quds yang dioperasikan Masyarakat Palang Merah Palestina.Tidak ada lagi yang tersisa di rumah sakit itu setelah dihantam tiga bom Israel. ”Mereka menghancurkan gedung Rumah Sakit Al-Quds.
Kami mencoba mengevakuasi orang sakit,yang terluka,dan semua orang di sana.Jet tempur datang dan menembakkan bom, lagi dan lagi, hingga tiga kali,” ujar petugas medis Ahmad Al-Haz. Serangan brutal itu terjadi tatkala di rumah sakit itu terdapat 400 pasien.Para petugas medis terperangkap di dalam gedung rumah sakit.
”Sebagian besar pasien kini dipindah ke rumah sakit Al-Shifa di Gaza City yang telah penuh pasien,”ujar Laurance kemarin. ”Serangan itu merupakan pelanggaran besar hukum kemanusiaan internasional.Jika ini berlanjut,akan terjadi bencana kemanusiaan, khususnya bagi sistem perawatan kesehatan di Gaza,”papar Laurance.
Kebrutalan Israel menyulut aksi unjuk rasa di Tepi Barat dan berakhir dengan tewasnya seorang remaja Palestina kemarin. ”Tentara Israel membunuh seorang remaja Palestina saat unjuk rasa di Kota Hebron,Tepi Barat,”kata paramedis. Perdana Menteri (PM) Palestina Salam Fayyad menyebut serangan Israel itu ”bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Fayyad menyerukan penghentian pertempuran. ”Setiap jam yang berlalu berarti lebih banyak orang tewas,”katanya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan kesepakatan gencatan senjata tampaknya ”sangat dekat”. Dia berharap kesepakatan itu dapat ditandatangani dalam beberapa hari ke depan.
Israel telah mengirimkan delegasi ke Mesir untuk membahas rencana gencatan senjata. Israel tidak sedikit pun merasa bersalah atas agresi berdarah yang menewaskan ribuan warga Palestina. ”Kami berharap menuju berakhirnya agresi.Ada banyak aktivitas diplomatik dan pada saat yang sama, tekanan militer pada Hamas terus berlangsung,” ungkap Juru Bicara (Jubir) Israel Mark Regev.
Namun semua upaya diplomasi itu tidak mengurangi kebrutalan Israel yang terus memuntahkan bom-bom fosfor putih yang dilarang hukum internasional. Pejabat Israel juga menyatakan bahwa zionis tidak ingin sedikit pun mengurangi serangan militer di wilayah Gaza.
”Perdana Menteri (PM) Israel yakin militer harus terus menekan Hamas untuk menguatkan langkah yang sudah dibuat saat ini dan menjamin bahwa gencatan senjata yang dibuat itu akan berlaku dalam jangka panjang,” kata pejabat Israel yang menolak disebut namanya.
Wakil Pemimpin Hamas di Damaskus, Mussa Abu Marzuk menegaskan, pejuang siap menerima gencatan senjata selama satu tahun jika Israel menarik mundur tentaranya dari Gaza. ”Hamas menunggu respons Israel. Ini termasuk syarat agar Israel mencabut blokade yang diberlakukan di Gaza sejak Hamas menang pemilu Palestina,”ujarnya.
Pemimpin Hamas di Damaskus Khaled Meshaal menegaskan bahwa pejuang tidak akan menerima syarat Israel untuk gencatan senjata. ”Saya pastikan pada Anda, meskipun seluruh Gaza hancur,kami tidak akan menerima syarat Israel untuk gencatan senjata,” serunya dalam pertemuan tingkat tinggi di ibu kota Qatar,Doha.
”Kami katakan pada mereka yang kami cintai di Gaza, agresi akan segera menguji puncak ketabahan Anda,” papar Meshaal dalam pertemuan yang juga dihadiri musuh Israel, Presiden Iran Mahmoud Adhmadinejad dan 13 dari 22 negara anggota Liga Arab. Meshaal menekankan, permintaan Hamas ialah agresi Israel dihentikan, penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza, dan pencabutan blokade, serta dibukanya perbatasan Rafah (antara Gaza-Mesir).
Hadirnya kepemimpinan Hamas dan absennya Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas menunjukkan perpecahan di antara negara-negara Arab. Qatar dan Suriah mendukung Hamas, sedangkan Mesir dan Arab Saudi mendukung Abbas. Qatar gagal mencapai batas kuorum yang diperlukan untuk menggelar konferensi tingkat tinggi Liga Arab secara sah.
Mereka kurang dua negara anggota. Kendati demikian, konferensi itu tetap digelar. ”Kami akan mengharapkan partisipasi Presiden Palestina Mahmud Abbas yang memutuskan tidak hadir,” ujar Emir Qatar dalam pembukaan konferensi kemarin. (AFP/Rtr/ syarifudin)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/205461/38/
Israel Lumpuhkan Fasilitas Kesehatan di Gaza
Written By gusdurian on Sabtu, 17 Januari 2009 | 12.46
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar