Biaya Kesehatan Warga Miskin Hanya Disubsidi Setengahnya

Biaya Kesehatan Warga Miskin Hanya Disubsidi Setengahnya
PURWOKERTO — Warga miskin yang tak tertampung dalam kuota penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Kabupaten Banyumas harus sedikit bersabar. Sebab, pemerintah hanya akan membantu 50 persen biaya pengobatan mereka. “Terutama untuk layanan tertentu, pasien miskin dikenai biaya 50 persen dari total biaya perawatan,” tutur Kristin Lestari, Kepala Subbagian Kesejahteraan, Sekretariat Daerah Banyumas, kemarin.

Yang dimaksud dengan pelayanan tertentu, kata Kristin, di antaranya adalah operasi, biaya cuci darah dan cek kesehatan di laboratorium. Selain itu, ada batasan biaya maksimal yang akan diberikan, yakni Rp 750 ribu, dalam penanganan khusus itu.

Menurut Kristin, aturan itu merupakan keputusan bersama antara Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Banyumas, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Biaya untuk pelayanan itu diambil dari anggaran pendapatan belanja daerah dan hanya berlaku di tiga rumah sakit, yakni RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, serta RS Margono Soekarjo.

Kristin juga mengatakan, pelayanan 50 persen itu berlaku bagi penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan untuk mereka yang mengantongi surat keterangan tidak mampu (SKTM) tapi bukan penerima BLT. Seperti yang sudah diketahui, sebanyak 658.945 warga di Kabupaten Banyumas menerima kartu Jamkesmas untuk pengobatan gratis. Jumlah itu sesuai dengan jumlah rumah tangga miskin yang ada di Banyumas, sebanyak 173.398 kepala keluarga.

Secara terpisah, Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Dian Isworo mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah tentang rencana menaikkan tarif rumah sakit. Menurut dia, perda tentang tarif baru pelayanan rumah sakit sudah selesai dibuat oleh Dewan dan pemerintah. “Perdanya sudah didok, tapi kami masih menunggu penetapan,” kata Dian. ARIS ANDRIANTO



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/27/Berita_Utama-Jateng/krn.20090127.154908.id.html