BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » ARRIVEDERCI L'ITALIA

ARRIVEDERCI L'ITALIA

Written By gusdurian on Sabtu, 03 Januari 2009 | 11.15

ARRIVEDERCI L'ITALIA
Setelah 80 tahun mengadopsi hukum sipil Italia, Vatikan kini ingin bercerai.
Tahun baru 2009 diwarnai Paus Benediktus XVI dengan sebuah keinginan yang mendobrak tradisi mapan selama 80 tahun: berpisah dari hukum sipil yang berlaku di Italia. "Terlalu banyak hukum Italia yang berseberangan dengan prinsip Gereja Katolik," ujar Monsignor Jose Maria Serrano Ruiz, pakar hukum kanon Vatikan yang berpengaruh, mengutip keinginan Paus yang disampaikan pada 1 Januari lalu.
Berdasarkan Perjanjian Lateran, yang disepakati pemerintah Italia dan Vatikan sejak 8 dekade lalu, seluruh hukum positif yang berlaku di Negeri Spaghetti itu akan berlaku otomatis di Vatikan, negara-kota terkecil di dunia seluas 44 hektare yang hanya dihuni 800 warga. "Kini seluruh pasal dalam kode hukum sipil dan kriminal Italia akan diuji satu per satu sebelum dinyatakan berlaku bagi warga Vatikan," Ruiz melanjutkan.
Menanggapi keberatan dari Pusat Gereja Katolik Roma, yang berdiri pada 1929, otoritas Italia menyatakan bahwa dari pandangan teknis, keberatan Vatikan bisa dimengerti. "Hukum Italia banyak yang ditulis secara buruk dan sulit dimengerti," ujar seorang menteri Italia yang tak diungkapkan namanya kepada BBC. Syahdan, saking berbelitnya, untuk memahami sistem hukum yang berlaku, kini sebuah komisi hukum yang dibentuk parlemen sedang berusaha menghapus puluhan ribu pasal yang dianggap sudah usang dari kode hukum Italia.
Sikap Vatikan yang lebih selektif ini tidak cuma diterapkan terhadap pasal-pasal hukum Italia, tapi juga terhadap perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang sudah diratifikasi secara global. Vatikan tak akan serta-merta menyetujui komitmen masyarakat internasional jika hal itu dirasakan berseberangan dengan hukum kanon Gereja Katolik.
Vatikan baru-baru ini menolak menyetujui Deklarasi PBB yang ingin menghapus diskriminasi terhadap homoseksual. "Rancangan deklarasi itu sudah kebablasan," ungkap seorang petinggi Vatikan menyebutkan ulang penilaian Paus atas ide kontroversial bagi Gereja Katolik tersebut.

Sikap keras Paus Benediktus XVI, yang bernama asli Joseph Ratzinger, 81 tahun, ini membuatnya mendapat julukan "God's Rottweiler" dari pengritiknya. Rottweiler adalah anjing penjaga asal Jerman yang mampu bekerja keras sekaligus galak.
Pengamat masalah Vatikan, John L. Allen, pernah memberikan perumpamaan populer antara Paus Benediktus dan pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II, yang bernama asli Karol Josef Wojtyla. "Jika Yohanes Paulus II tak menjadi Paus, dia akan menjadi bintang film. Sedangkan jika Benediktus XVI tak menjadi Paus, dia akan menjadi profesor kampus," ulas Allen.
Menanggapi keinginan terbaru Paus Benediktus XVI, para pengamat hukum di Italia menyatakan bahwa Vatikan ingin menunjukkan kemandiriannya dalam sejumlah hal yang selama ini mengganjal mereka, seperti pernikahan sejenis dan hak menuntaskan hidup sendiri (euthanasia), dua hal yang boleh dilakukan Italia tapi membuat gusar sang "Profesor Kampus". Akmal Nasery Basral BBC AFP

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/03/Internasional/krn.20090103.152595.id.html
Share this article :

0 komentar: