Koalisi Tengah Bisa Jegal SBY & Mega
Tifatul Sembiring
R Ferdian Andi R
INILAH.COM, Jakarta – Gagasan membentuk koalisi tengah terus menguat seiring perkembangan politik yang masih menempatkan figur SBY dan Mega sebagai capres paling populer. Desakan munculnya capres alternatif melalui gerbong koalisi tengah menjadi cara untuk membenamkan impian SBY maupun Mega merebut kursi RI-1 yang kedua kalinya.
Koalisi tengah ini muncul dari kalangan partai papan menengah, seperti PKS, PAN, PPP, PKB, PBR, dan beberapa partai politik baru yang berpotensi, seperti Partai Gerindra, Partai Hanura, dan PMB. Koalisi ini diyakini mampu menandingi dominasi SBY maupun Mega.
Menariknya, koalisi ini bakal sukses jika PKS menjadi motornya. Menanggapi hal tersebut, Presiden PKS Tifatul Sembiring menegaskan, mungkin saja koalisi tengah terbentuk dalam Pemilu 2009. “Meski semua masih wait and see,” kata Tifatul kepada INILAH.COM, Jumat (5/12) di Jakarta.
Bagaimana peluang terbentuknya koalisi tengah? Apakah PKS mau mengambil peran komandan dalam koalisi ini? Berikut jawaban lengkapnya dari Presiden PKS Tifatul Sembiring:
Bagaimana Anda menanggapi desakan agar PKS menjadi motor pembentukan ‘koalisi tengah’ untuk memecah kebuntuan dalam suksesi nasional di Pemilu 2009?
Sebetulnya, belum ada gagasan koalisi tengah. Itu baru wacana. Karena kita masih melihat perkembangan. Memang, dalam diskusi terungkap, mungkinkah kita membentuk kekuatan ketiga, karena saat ini seolah-olah yang ada hanya SBY dan Mega yang berhadap-hadapan.
Dengan persyaratan dukungan sebesar 20%, itu sangat memungkinkan ada tiga capres. Siapa partai ketiga itu, sampai saat ini belum ada yang matang. Nah, kalau soal menggagas, PKS belum menggagas koalisi tengah, kita baru diskusi saja. Memang sejauh ini, belum ada yang menandingi dua calon yang ada yaitu SBY dan Mega.
Memang saat ini belum ada koalisi tengah. Namun ada tuntutan kuat dari masyarakat akan hadirnya pemimpin baru yang menawarkan perubahan. SBY dan Megawati telah diketahui kiprah dan kadarnya sebagai presiden. Apakah PKS bisa mengemban amanat dari masyarakat ini?
Kalau menurut saya sangat memungkinkan. Misalnya, yang muda, seperti usulan capres di bawah lima puluh tahun (Balita), kita berkumpul di koalisi tengah yang terdiri dari beberapa partai, itu bisa ya, bisa tidak, tergantung kesamaan-kesamaan pandangan kita. Tapi menurut saya, koalisi tengah ini bisa kita create bersama-sama. Meski situasi saat ini, semua partai politik masih wait and see, baik partai papan atas maupun partai tengah.
Menyebut ‘koalisi tengah’ mengingatkan kita pada poros tengah saat Pemilu 1999 yang menyisakan trauma politik yang mendalam, terutama di kalangan partai tengah atau partai Islam. Bagaimana dengan kendala memori politik 1999 itu?
Sebetulnya, tidak kelam-kelam banget. Di Indonesia sangat mungkin terjadi koalisi tengah. Dari era Pak Harto, orang ingin mengganti, kemudian Pak Habibie, kemudian Gus Dur, belum separuh jalan diganti Megawati. Nah, sekarang pemerintahan SBY lima tahun ini, sebagian masyarakat masih belum puas dengan kinerja pemerintahan. Jadi, sangat mungkin koalisi tengah muncul di Indonesia. Kalau koalisi tengah ini menguat, dua capres SBY dan Mega bisa ditinggalkan.
Bagaimana dengan analisis bahwa koalisi tengah akan sia-sia jika PKS tidak menjadi motor dari koalisi ini, di samping juga dengan cara ini citra PKS sebagai partai eksklusif akan terkikis?
Kita selama ini sudah tidak eksklusif. Bahkan kita berkoalisi dengan tentara (SBY). Memang semua partai politik pada gamang. Seperti dalam survei, partai tengah dihajar di bawah 5% semua, itu membuat tercengang juga. PKS masih sangat beruntung, seperti dalam survei CSIS yang menyebutkan PKS sebesar 11,8%, ada juga LSI 7,6%, 6,4%. Kondisi ini, membuat tidak percaya diri.
PKS percaya diri atau tidak, untuk menjadimotor koalisi tengah ini?
Dari dulu, kita tidak PD (Percaya Diri), tapi PA (Percaya Allah). Jadi kalau menurut saya, masyarakat kita mau berubah atau tidak? Kalau masyarakat mau berubah, kita maju. Tapi kalau melihat masyarakat belum mau mengubah dirinya, ya sulit juga.
Tapi rekayasa politik dengan membentuk koalisi tengah bukankah medium untuk mengubah masyarakat?
Saya kira bisa saja, tidak ada masalah. Meski itu harus dikaji dengan matang, bukan trial and error. Karena PKS itu modern dalam melakukan manuver, namun majelis syura masih agak konservatif. Artinya, mau mengembang tapi ada satu perhitungan yang betul-betul melihat hasilnya akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Jadi tidak mau spekulasi total. Ini gelagat yang saya amati dari majelis syura.
Termasuk dalam gagasan koalisi tengah ini?
Ya. Walaupun majelis syura juga akan melihat kesepakatan di DPP dan MPP, karena kita selalu melakukan pengkajian perkembangan. [P1]
http://inilah.com/berita/politik/2008/12/06/66848/koalisi-tengah-bisa-jegal-sby-dan-mega/
Koalisi Tengah Bisa Jegal SBY & Mega
Written By gusdurian on Sabtu, 06 Desember 2008 | 10.18
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar