Ukhuwah Antarsesama
Written By gusdurian on Selasa, 24 Juli 2012 | 10.09
IBADAH puasa Ramadan tahun ini diawali dengan ramainya pemberitaan media massa soal perbedaan antarumat Islam dalam menetapkan awal bulan Ramadan.
Seperti diketahui, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal dengan metode hisab menetapkan awal Ramadan jatuh pada 20 Juli. Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) yang menetapkan awal Ramadan dengan metode hisab dan rukyat hilal harus menunggu hasil rukyat yang digelar banyak daerah di Indonesia. Metode ini juga lazim digunakan di beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Perbedaan metode dalam penetapan 1 Ramadan itu tidak hanya menciptakan kebingungan di antara masyarakat, tapi juga berpotensi membelah umat karena ibadah puasa tidak bisa dijalankan secara serentak se-Indonesia.
Masalah perbedaan penentuan awal Ramadan sebenarnya sudah sejak lama terjadi di kalangan umat Islam, tidak hanya di Indonesia,tapi juga di dunia.Hal yang sama juga kerap terjadi pada penentuan 1 Syawal sehingga masyarakat sudah terbiasa dengan situasi dan kondisi seperti ini. Karena itulah,perbedaan dalam menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal sebenarnya tidak perlu dipertentangkan, dan jangan sampai mengganggu ukhuwah islamiyah di antara umat Islam di Indonesia.
Apalagi, dalam ajaran Islam disebutkan bahwa perbedaan itu rahmat. Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin mengakui ada perbedaan karena Islam memandang perbedaan sebagai sunnatullah, yang berfungsi sebagai pengujian Allah pada manusia untuk kemajuan umat manusia. Masalah perbedaan telah banyak diabadikan dalam Alquran di antaranya firman Allah dalam Surah ar-Rum ayat 22 yang maknanya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa dan warna kulitnya. Sungguh pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”.
Juga firman Allah dalam Surah al-Hujarat ayat 13 yang maknanya: “Hai manusia, sungguh kami menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal.Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Dalam Alquran juga banyak ayat yang menyerukan perdamaian dan kasih sayang antara lain Surah al-Hujarat ayat 10 yang memerintahkan kita untuk saling menjaga dan mempererat tali persaudaraan. Allah SWT berfirman, maknanya: “Sungguh orang-orang beriman itu bersaudara sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah supaya Kamu mendapat rahmat”.
Terkait itu, benang merah yang bisa ditarik dari ayat ini adalah mewujudkan perdamaian yang berarti semua orang harus merasa bersaudara.Dalam konteks ini,ada tiga macam persaudaraan (ukhuwwah). Pertama, ukhuwwah islamiyyah yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar keagamaan (Islam), baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional. Kedua, ukhuwwah wathaniyyah yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kebangsaan.
Ketiga,ukhuwwah basyariyyahyang berarti persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan. Ketiga macam ukhuwah ini harus diwujudkan secara berimbang menurut posisinya masing-masing. Satu dengan lainnya tidak boleh dipertentangkan sebab hanya melalui tiga dimensi ukhuwah inilah rahmatan lil alamin akan terealisasikan.●
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/512396/
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar