Ari Saputra - detikNews
"Saya pikir tulisan itu bagus, kritik yang konstruktif supaya pemerintahan berjalan bersih," kata Buyung saat ditemui di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (7/9/2010).
Berikut petikan lengkap wawancara dengan Buyung mengenai tulisan dengan Adjie:
Bagaimana komentar Anda soal tulisan opini Kolonel Adjie?
Saya pikir tulisan itu bagus, kritik yang konstruktif supaya pemerintahan berjalan bersih, mewariskan hal berharga buat bangsa ini. Intisari tulisannya kan begitu.
Dia berharap sekarang begitu. Mengenai pemberantasn korupsi dan sebagainya harus lebih transparan.
Apakah Anda melihat adanya pelanggaran disiplin?
Masalah dispilin seharusnya dibedakan dengan inti pokoknya. Ini kan kritik langsung kepada pemerintahnya, harus ditanggapi dengan jiwa besar. Kalau perlu dipanggil, tanyakan konkritnya apa, bagaimana.
Siapa tahu ada gagasan ide dan ayo berdialog. Dia berani dan mempunyai keberanian. Menulis saja sudah merupakan tindakan berani loh ya.
Sebab semua atasan tidak semuanya benar. Misalkan dia pergi ke medan perang, suruh membunuh anak-anak, perempuan, apa itu harus dilakukan? Kan tidak.
Apakah tulisan Kolonel Adjie itu menggambarkan kegelisahan perwira menengah?
Saya kira ini bukan kegelisahan perwira menengah saja. Tetapi seluruh lapisan masyarakat banyak yang mempertanyakan bagaimana leadership nasional kita ini.
Satu tahun sudah terbuang percuma. Jangan sampai 4 tahun sisa ini akan sama. Kita berharap 4 tahun ini berubah supaya dapat prestasi besar.
Bagaimana korelasi tulisannya dengan aturan melanggar sumpah prajurit dan sapta marga?
Saya melihatnya ada ketulusan untuk menulis. Secara moril itu bagus daripada nggrundel, menghasut teman-teman seangkatannya.
Melanggar KUHP Militer mungkin?
Tidak melanggar disiplin. Karena kritik ini bukan kepada komandannya langsung. Tetapi kepada presiden, kepala negara. Dan dia sebagai warga negara. Kalau dia menunjukan identitasnya sebagai AURI, itu sikap gentleman, sikap berani. Tidak ada niat untuk lempar batu sembunyi
tangan.
(Ari/ndr)
http://us.detiknews.com/read/


0 komentar:
Posting Komentar