BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Plus-Minus Rapor Sang Jenderal

Plus-Minus Rapor Sang Jenderal

Written By gusdurian on Minggu, 19 April 2009 | 14.06

Plus-Minus Rapor Sang Jenderal

Langkah Prabowo Subianto masuk bursa calon presiden dan wakil presiden ditanggapi beragam.

Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Indira Fernida mengatakan pencalonan Prabowo sebagai presiden maupun wakil presiden merupakan kemunduran demokrasi secara umum. "Jika benar terjadi, akan menjadi hambatan bagi penegakan HAM di Indonesia," kata Indira kemarin.

Budiman Sudjatmiko, mantan pendiri Partai Rakyat Demokratik yang bergabung dengan PDI Perjuangan, berpendapat Prabowo berhak dicalonkan maupun mencalonkan diri. “Tapi diharapkan calon tidak terlibat dalam masalah hukum.”

Di antara tokoh yang masuk bursa calon presiden dan wakil presiden, Prabowo memang termasuk tokoh paling kontroversial.

Pada zaman Soeharto, karier militer Prabowo sempat meroket luar biasa. Dialah orang pertama di angkatannya, Akabri 1974, yang meraih bintang tatkala dilantik sebagai Komandan Kopassus, Desember 1995. Saat pasukan elite ini dimekarkan, 1996, ia naik pangkat menjadi mayor jenderal.

Tapi karier militer Prabowo pun kandas sebelum waktunya. Pada 1998, vonis Dewan Kehormatan Perwira dalam kasus penculikan para aktivis membuat Prabowo pensiun delapan tahun lebih awal. Prabowo pun tak pernah meraih pangkat bintang empat.

Di luar itu, Prabowo sempat diterpa berbagai isu miring, baik yang dilontarkan oleh kalangan aktivis kemanusiaan maupun koleganya di tentara. Prabowo, misalnya, sempat diisukan membiarkan terjadinya--bahkan dituduh berada di balik--kerusuhan massal Mei 1998. Sebagian rekannya di militer, seperti Letnan Jenderal (Purn.) Sintong Pandjaitan, menuding Prabowo pernah terlibat dalam upaya kudeta.

Prabowo dan orang-orang terdekatnya telah menangkis semua tuduhan miring itu. Hasilnya terbilang positif. Dalam pemilu kali ini, Partai Gerindra, yang didirikan Prabowo, masuk daftar sepuluh besar partai, menggusur 30-an partai lama.

Tak mengherankan jika Fadli Zon, mantan aktivis mahasiswa yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Gerindra, mengatakan peluang Prabowo dalam pencalonan presiden maupun wakil presiden cukup positif. "Persoalan masa lalu (Prabowo) tidak akan berpengaruh karena sudah lama selesai," kata dia.

Apa pun nilai rapor seorang Prabowo, menurut Budiman, "Keputusan berada di tangan rakyat yang memilih." FAMEGA SYAVIRA | JAJANG J | PDAT



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/04/16/headline/krn.20090416.162659.id.html
Share this article :

0 komentar: