BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Pedagang Pasar Tradisional Bangkrut

Pedagang Pasar Tradisional Bangkrut

Written By gusdurian on Selasa, 27 Januari 2009 | 09.32

Pedagang Pasar Tradisional Bangkrut
JEPARA — Kehadiran pasar modern mengakibatkan para pedagang pasar tradisional di Jepara bangkrut. “Hidup para pedagang di 20 pasar tradisional di Jepara bergantung pada rentenir. Akibatnya mereka bangkrut,” ujar Al Masri, anggota Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia, Kabupaten Jepara, dalam acara dialog dengan Rizal Ramli di Masjid Baitul Azis, Desa Pelemkerep, Kecamatan Mayong, Jepara, kemarin.

Menurut Masri, para pedagang yang bangkrut itu kekurangan modal. Saat mencari kredit ke bank, mereka tidak dilayani. “Akhirnya mereka lari ke rentenir,” ujarnya. Kondisi tersebut diperparah oleh hadirnya pasar modern yang ada di sekitar pasar tradisional.

Di Jepara ada 16 kecamatan, dan di setiap kecamatan, kata Masri, sedikitnya ada tiga pasar modern. Kondisi ekonomi menjadi lebih parah setelah 164 pabrik rokok kelas kecil di wilayah itu gulung tikar. Apalagi, usaha mebel juga terpuruk akibat lesunya ekonomi global. “Ekonomi rakyat Jepara mati total,” ujar Masri yang juga Ketua Persatuan Pengusaha Rokok Jepara.

Dalam dialog itu, Rizal Ramli mengatakan perlunya hukum zoning. “Ini akibat kolonialisme baru. Ekonomi kita diatur oleh negara asing,” tutur Rizal yang maju sebagai calon presiden dalam pemilu nanti. “Seharusnya pasar modern jauh dari pasar tradisional,” ujar Rizal. Menyangkut kredit bagi pedagang, menurut Rizal, seharusnya perbankan berani memberikan pinjaman dengan bunga 8-10 persen. Jika bunga kredit di atas 10 persen, jelas itu sama saja dengan rentenir.

Rizal berharap pemerintah menyelamatkan para UKM, salah satunya dengan membuat Undang-Undang Antirentenir, seperti di Amerika Serikat. “Jika para UKM tidak dilindungi, itu sangat berbahaya,” ujarnya. BANDELAN AMARUDIN



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/27/Berita_Utama-Jateng/krn.20090127.154909.id.html
Share this article :

0 komentar: