BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Menteri Inggris Kritik Perang Melawan Teror

Menteri Inggris Kritik Perang Melawan Teror

Written By gusdurian on Jumat, 16 Januari 2009 | 12.28

Menteri Inggris Kritik Perang Melawan Teror
Istilah itu dinilai menyesatkan dan keliru.
LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband kemarin menolak "perang melawan teror", kebijakan yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat George W. Bush, karena "menyesatkan dan keliru".

Dalam artikel yang ditulisnya di surat kabar Inggris, Guardian, Miliband menilai istilah "perang melawan teror" itu menggagas suatu musuh lintas negara, yang menyatu dan mewujud pada sosok Usamah bin Ladin dan Al-Qaidah.

Miliband, yang baru melawat ke India untuk membahas perkembangan kasus serangan Mumbai, menyatakan pembasmian teror hingga ke akar-akarnya itu harus dilakukan dengan segala alat yang tersedia. Tapi, masalahnya, bagaimana menanganinya karena, "Kenyataannya motivasi dan identitas kelompok-kelompok teroris itu berbeda-beda," kata dia.

Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh itu mencontohkan Laskar-e-Taiba berakar di Pakistan dan alasannya adalah Kashmir. Hizbullah mengatakan mereka berjuang melawan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan. Adapun kelompok pembangkang Sunni dan Syiah di Irak punya banyak sekali tuntutan.

"Mereka semua memakai terorisme dan kadang kala saling memberi dukungan, tapi alasan mereka tidak menyatu dan kerja sama mereka bersifat oportunistik," tulis politikus berusia 43 tahun itu.

Dia juga menolak cara militer dalam menangani kelompok-kelompok ekstremis itu dan menyatakan hanya kerja sama antarnegara yang bisa memutus jaringan teror tersebut.

Miliband juga mengingatkan, dalam menanggapi terorisme, negara-negara harus menjunjung tinggi hukum, bukan menomorduakannya, karena itulah landasan dari masyarakat demokrasi. "Kita harus memegang teguh komitmen kita terhadap hak asasi manusia dan kebebasan sipil di dalam dan luar negeri. Itulah pelajaran dari Guantanamo dan alasan mengapa kami menyambut komitmen Presiden Amerika Serikat terpilih, Obama, untuk menutupnya," katanya.

Barack Obama, yang akan dilantik sebagai presiden pada Selasa pekan depan, berjanji akan menutup penjara kontroversial Guantanamo sebagai kebijakannya di hari pertama. Dia juga berjanji bakal berusaha melanjutkan upaya Bush menangkap Bin Ladin, yang diduga bersembunyi di kawasan pegunungan di perbatasan Pakistan dan Afganistan.

Rabu lalu, Obama menyatakan Al-Qaidah dan Bin Ladin sebagai "ancaman nomor satu" bagi keamanan Amerika. Dia menyatakannya setelah beredarnya sebuah rekaman yang diduga suara Bin Ladin, yang menyerukan agar kaum muslim di seluruh dunia membalas serangan Israel ke Gaza.

"Kami akan melakukan segalanya dengan kekuatan kami untuk memastikan bahwa mereka tak dapat menciptakan perlindungan yang aman yang dapat menyerang warga Amerika," kata Obama.AFP | AP | GUARDIAN | IWANK



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/16/Internasional/krn.20090116.153944.id.html
Share this article :

0 komentar: