GAZA (SINDO) – Badan-badan kemanusiaan memperingatkan semakin memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza pada hari ke-18 agresi militer Israel ke wilayah itu.
Presiden Komite Palang Merah Internasional Jakob Kellenberger menyatakan prihatin atas apa yang dia saksikan di Gaza. “Saya ingin melihat rumah sakit ini dan saya hanya dapat mengatakan bahwa ini sangat menyedihkan,” katanya. Agresi Israel hingga kemarin mengakibatkan 935 warga Palestina tewas, termasuk 280 anak-anak.
Tak kurang dari 4.260 warga Gaza dilaporkan terluka. Lebih dari 12 petugas medis juga tewas akibat agresi ini. Yang menyedihkan, lebih dari 28.000 orang saat ini harus mengungsi ke sekolah-sekolah yang diubah menjadi kamp pengungsian sementara. Pada saat bersamaan, makanan dan bahan bakar minyak untuk generator listrik di berbagai rumah sakit menipis.
Komisioner Badan Kerja dan Pemulihan PBB (UNRWA) Karen Abu Zayd menyatakan bahwa mereka berupaya mengirimkan 150 truk yang berisi bahan kebutuhan penting ke Gaza. Dia berharap penghentian serangan selama tiga jam oleh Israel dapat memberi kesempatan bantuan kemanusiaan mencapai wilayah Gaza.
Pertempuran sengit terjadi di jalanan Gaza City saat pejuang Hamas dan tentara Israel berhadapan langsung kemarin. Pasukan khusus Israel semakin dalam menusuk jantung pertahanan Hamas di Gaza City. Israel terus memperluas beberapa ratus meter wilayah pendudukannya di bagian selatan Gaza,Khan Yunis.
Suara tembakan dan bom terdengar bersautan dari sana. Jet-jet tempur Israel sepanjang malam menggempur lebih dari 60 serangan udara.Mereka menargetkan lokasi peluncur roket, fasilitas gudang senjata, pos Hamas, dan terowongan di perbatasan Gaza-Mesir. “Pertempuran ini yang paling sengit dalam 18 hari agresi Israel.
Bom-bom dari tank dan altileri Israel membuat penduduk Gaza terus terjaga sepanjang malam, meski mereka telah menyelamatkan diri dari medan pertempuran,” ujar para saksi mata kemarin. Tank-tank Israel ditarik mundur setelah fajar dari wilayah Tal al-Hawa dan Sheikh Ajlin, agar petugas medis dapat menuju wilayah itu setelah dihancurkan Israel.
Namun, sejumlah tank dan tentara Israel tampak masih memasang kamp di wilayah Zeitun. Di lokasi terpisah, sebuah pasukan patroli Israel mendapatkan serangan dari wilayah Yordania kemarin. Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut.“Pasukan perbatasan dekat perlintasan Rabin ditembaki dari wilayah Yordania dan kami menembak balik ke arah mereka,” ujar Juru Bicara Militer Israel.
Insiden tersebut terjadi dua hari setelah serangan serupa dari wilayah Suriah. Saat itu seorang pria bersenjata melepas tembakan ke arah tentara Israel dan warga sipil yang bekerja di dekat perbatasan Suriah.Tidak ada yang terluka dalam kedua serangan itu.
Perang sengit yang terjadi di Gaza kemarin sesuai pre-diksi media Israel bahwa pemimpin Zionis mungkin menyetujui ekspansi serangan ofensif di Gaza, meskipun sedang berlangsung perundingan di Mesir untuk menghentikan agresi Israel.
Mesir terus berusaha keras dengan inisiatif yang didesain untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak sabar lagi melihat lebih dari 900 warga Gaza tewas terkena bom-bom Israel. “Ini hari ke-18 agresi Israel terhadap rakyat kami. Agresi ini makin hari semakin ganas karena jumlah korban terus meningkat,” tegasnya.
“Israel tetap menggelar agresi ini untuk melenyapkan rakyat kami di sana.Rakyat kami bersatu padu dengan baik. Mereka terus mempertahankan diri mereka sendiri dan tidak akan pernah menyerah,” kata Abbas dalam pembukaan pertemuan komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang kantor pusatnya di Tepi Barat.
Komandan militer Israel menyatakan bahwa Operation Cast Lead mengalami kemajuan, namun ada peringatan bahwa pasukan menghadapi kondisi “rumit” di Gaza City. Gaza City merupakan kediaman lebih dari setengah juta warga Palestina dan di sana Israel hanya memiliki sedikit pengalaman untuk menggelar pertempuran dalam jangka lama.
“Kami telah menghancurkan banyak infrastruktur Hamas dan sayap militernya, namun masih ada pekerjaan yang harus kami lakukan,” kata Kepala Staf Israel Gabi Ashkenazi pada parlemen di Tel Aviv.
“Tiga tentara Israel terluka akibat ledakan di utara Gaza, satu dalam kondisi kritis,”ujar Juru Bicara Militer Israel.Total tentara Israel yang tewas ada sepuluh orang,sedangkan tiga warga sipil Israel tewas akibat roket dan pertempuran sejak 27 Desember.
Dalam pidato di televisi kemarin malam Perdana Menteri (PM) Palestina Ismail Haniya yang memimpin pemerintahan Hamas di Gaza mengklaim bahwa Israel gagal menghancurkan pejuang Gaza dan Hamas mendekati kemenangannya. “Pejuang siap mempertimbangkan setiapinisiatifpositifyangdapat mengakhiri agresi ini dan mencegah darah anak-anak kami tumpah,”kata Haniya.
Delegasi Hamas saat ini sedang melakukan perundingan dengan Komandan Intelijen Mesir Omar Suleiman terkait proposal damai yang diajukan Presiden Mesir Hosni Mubarak.“Kami bekerja serius dengan Hamas. Kita perlu mengakhiri ketidakjelasan dan mereka perlu mengatakan ya, saat ini, pada rencana kami,”ujar diplomat Mesir yang menolak disebutkan namanya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, yang menuju ke Timur Tengah kemarin, meminta Israel dan Hamas segera menghentikan pertempuran. “Terlalu banyak orang yang telah tewas,” katanya. Kemarin, Dewan Keamanan PBB juga melakukan konsultasi tertutup untuk membahas masalah genting di Jalur Gaza. (AFP/Rtr/syarifudin)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/204531/38/
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Menyedihkan
Written By gusdurian on Kamis, 15 Januari 2009 | 12.11
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar